REPUBLIKA.CO.ID, ARAB SAUDI -- Hujan lebat dan banjir bandang yang terjadi di sejumlah daerah telah menjadi bencana di Arab Saudi. Para pejabat Arab Saudi secara cepat melakukan sejumlah langkah dan tindakan, demi mengendalikan kondisi, dan situasi yang terjadi.
Dilansir dari Al Arabiya, Rabu (18/11), Gubernur Makkah Pangeran Khalid al Faisal, langsung mengunjungi Pusat Manajemen Krisis dan Bencana, untuk melakukan pengamatan langkah-langkah mengatasi stiuasi dan kondisi. Kedatangan Pangeran Faisal tak lama setelah hujan deras dan banjir terjadi di sejumlah daerah.
Sementara, Gubernur Jeddah Pangeran Mishal bin Majed memerintahkan pihak berwenang untuk membuka jalan utama, menyedot air dari jalan-jalan umum, dan menderek kendaraan menjauh dari jalan. Dia juga mengusahakan agar petugas dapat memperbaiki listrik yang padam.
Ia juga memerintahkan pembentukan sebuah komite yang mencakup perwakilan dan Kementerian Keuangan dan Pertahanan Sipil, untuk menyediakan akomodasi kepada mereka yang rumahnya terkena dampak hujan dan banjir. Kementerian Pertahanan juga diminta dapat bekerja sama untuk memberikan kendaraan-kendaraan besar demi memindahkan keluarga yang terdampar ke lokasi aman.
Direktur Departemen Lalu Lintas Makkah, Kolonel Talaat Mansouri menegaskan, pihaknya telah menyiapkan rencana untuk mengatasi situasi dan kondisi, pasca hujan lebat dan banjir yang terjadi.
"Sebanyak 220 tim patroli lalu lintas bersama dengan 16 petugas telah dikerahkan, sebagai bagian dari tindakan pencegahan di berbagai lokasi di kota suci," kata Mansouri. (Baca: Pangeran Saudi Tinjau Penanganan Banjir)
Selain itu, Menteri Pendidikan Assam Al Dakhil, lewat akun Twitter, mengumumkan sekolah-sekolah pemerintahan di Jeddah akan tetap ditutup pada Rabu (18/11).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
