Ahad 22 Nov 2015 19:30 WIB

Warga Suriah Ditahan di Karibia karena Paspor Palsu

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Didi Purwadi
Bom meluluhlantakkan bangunan di Suriah.
Foto: Reuters
Bom meluluhlantakkan bangunan di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ST MAARTEN -- Otoritas setempat mengatakan tiga warga Suriah yang bepergian dengan paspor palsu Yunani sedang ditahan di St Maarten, Kepulauan Karibia.

Kantor jaksa penuntut umum St. Maarten mengatakan, tiga warga Suriah ditahan 14 November lalu. Penyelidikan masih dilakukan untuk menentukan identitas mereka dan bagaimana hingga di mana mereka memperoleh dokumen palsu.

Para pejabat mengatakan, mereka tidak percaya warga Suriah terkait setiap kelompok teroris dan tidak meminta suaka. Juru bicara kejaksaan St. Maarten, Norman Serphos, mengatakan kepada AP bahwa tiga orang yang ditahan di sana telah tiba dengan penerbangan Insel Air dari Haiti.

Para pejabat mengatakan penduduk Suriah tersebut telah melakukan perjalanan dari Eropa ke Brasil, kemudian pergi ke Republik Dominika dan Haiti sebelum memasuki St. Maarten. Namun, tidak jelas tujuan mereka ke mana.

Jaksa mengaku, pihaknya telah berbagi informasi dengan Interpol dan lembaga penegak hukum internasional lainnya, termasuk otoritas Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, para pejabat di Honduras, Amerika Tengah, dilaporkan menahan seorang warga Suriah dan dua warga Pakistan yang bepergian dengan bus, Sabtu (21/11). Pejabat Honduras mengatakan, seorang wanita Suriah dan dua warga Pakistan ditahan setelah mereka menyeberang ke negaranya dengan bus dari Nikaragua.

Juru bicara polisi Honduras, Anibal Baca, mengatakan kepada The Associated Press bahwa pihak berwenang sedang mencari jaringan yang terkait antara trio dan lima orang Suriah yang ditahan di ibu kota Honduras pada Selasa (17/11).

Mereka ditahan karena bepergian dengan paspor yang diduga dicuri di Yunani. Empat dari lima orang yang ditangkap kelihatannya adalah pelajar.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement