Selasa 24 Nov 2015 22:15 WIB

Brussels Perluas Peringatan Teror

Bandara Internasional Brussels,  Belgia
Foto: dailyrecord.co.uk
Bandara Internasional Brussels, Belgia

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS  --  Brussels akan tetap berada dalam siaga keamanan tertinggi untuk seminggu lagi atas ketakutan akan serangan teror yang dapat terjadi kapan saja, ujar pemerintah Belgia saat Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan luar negeri untuk penduduknya.

Pihak berwenang di Belgia dan Prancis sedang memburu Salah Abdeslam, seorang tersangka kunci dalam serangan di Paris 13 November silam, dimana penembakan dan peledakan bom bunuh diri oleh para pelaku menewaskan setidaknya 130 orang.

Kepolisian Prancis menganalisis sabuk bunuh diri yang dicurigai dalam serangan tersebut sama dengan yang digunakan dalam serangan Paris pada Selasa.

Pihak berwenang menemukan obyek tanpa pelatuk bom di dalam tempat sampah di bagian selatan Montrouge, Abdeslam pernah berada di tempat itu pada 13 November yang diketahui dari data penggunaan telepon.

Sumber kepolisian mengatakan sabuk tersebut terlihat memiliki susunan yang sama dengan yang digunakan para militan dalam insiden Paris.

Ketakutan akan serangan serupa, Belgia mempertahankan penutupan yang belum pernah dilakukan sebelumnya di ibu kota Brussel, dengan peringatan dari Perdana Menteri Charles Michel yang mengatakan ancaman yang masih serius dan dapat terjadi kapan saja.

Pihak berwenang Belgia telah mendakwa orang keempat yang berhubungan dengan insiden Paris, yang diklaim dilakukan oleh kelompok bersenjata ISIS.

Washington dan Paris telah meningkatkan perlawanan mereka dengan kelompok bersenjata ISIS, dengan Prancis meluncurkan serangan pertamanya dari kapal induk terbaru di Laut Mediterania dan Amerika Serikat meminta lebih banyak kerjasama internasional melawan kelompok tersebut.

Menggarisbawahi peningkatan ketakutan global atas serangan setelah kelompok tersebut melakukan serangan di Mali, Turki, Libanon dan Nigeria beberapa minggu terakhir, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan luar negeri bagi warga AS karena ancaman teroris yang meningkat.

"Informasi terkini menunjukkan bahwa kelompok bersenjata ISIS, Al-Qaeda, Boko Haram dan kelompok teroris lainnya terus merencanakan aksi terorisme di beberapa wilayah," ujar penasihat perjalanan Departemen Luar Negeri.

Presiden AS Barack Obama direncanakan untuk menemui pemimpin Prancis Francois Hollande di Washington pada Selasa.

Presiden Prancis tersebut juga akan mengadakan pertemuan dengan Angela Merkel dari Jerman pada Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis dan Presiden Cina Xi Jinping pada Minggu saat para pemimpin negara mengerahkan bantuan untuk perlawanan global terhadap kelompok militan ISIS.

Dewan Keamanan PBB pada Jumat mengizinkan seluruh langkah yang diperlukan untuk melawan kelompok teroris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement