REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada wartawan, Rabu (25/11). ia meragukan aksi Turki menembak pesawat Rusia sebagai hal tidak disengaja. Sepertinya, kata ia, aksi itu merupakan bentuk provokasi terencana.
Namun Lavrov menegaskan, Rusia tidak ingin berperang dengan Turki. "Kami tidak ingin perang dengan Turki, sikap kami terhadap rakyat Turki tidak berubah," ujarnya.
Militer Turki mengaku tidak mengetahui jika pesawat yang ditembak merupakan milik Rusia. Namun Ankara telah memperingatkan berulangkali agar pesawat itu menyingkir. Jet Rusia tidak menggubris.
Baca juga, Turki Tidak Tahu Pesawat yang Ditembak Milik Rusia.
Dalam upaya mencegah ketegangan lebih lanjut, Angkatan Bersenjata Turki mengaku telah mengundang atas pertahanan Rusia ke markas mereka. Undangan ini untuk menjelaskan insiden yang terjadi.
Rusia menggelar operasi udara di Suriah sejak akhir September lalu. Mereka mengaku menggelar operasi militer untuk menghancurkan ISIS.
Rusia dan Turki memiliki pandangan politik berbeda mengenai keberadaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Rusia ingin terus mempertahankan Assad, sebaliknya Turki ingin agar Assad turun