REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Seorang Muslim Amerika Serikat ditahan di Bandara Heathrow, Inggris selama 13 jam. Remaja bernama Ayan Mohamud (18) itu meninggalkan Amerika Serikat untuk pertama kalinya lantaran ingin mengunjungi anggota keluarganya di Leicester.
Setelah mendarat, ia diinterogasi dan dimasukkan ke ruang tahanan selama lebih dari setengah hari.
"Itu tidak manusiawi. Ini membuat hati saya sedih. Saya dinilai berdasarkan pada apa yang saya kenakan di kepala. Saya merasa saya ditahan karena saya Muslim." kata Mohamud, dilansir dari The Mirror, Senin (30/11).
Setelah Insiden Paris terjadi, lanjut remaja itu, perlakuan kepada muslim, terutama orang-orang yang memakai jilbab atau syal di kepala mereka tidaklah manusiawi.
Otoritas bandara Heathrow beralasan pemeriksaan itu dilakukan untuk kepentingan imigrasi. Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri berdalih otoritas bandara terkadang harus menahan pendatang untuk memastikan semuanya aman.
Atas insiden itu, Keith Vaz, anggota parlemen dari Leicester East mengatakan dia akan menaikkan kasus ini di parlemen.