Jumat 04 Dec 2015 09:19 WIB

Ini Aplikasi Telepon Pintar Buatan ISIS

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Militan ISIS pamer senjata.
Foto: Reuters
Militan ISIS pamer senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah kelompok independen pemantau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara online, mengatakan telah menemukan kelompok tersebut telah membuat aplikasi telepon pintar sendiri. Aplikasi ini digunakan sebagai alat komunikasi baru para militan.

Seperti dilansir csmonitor.com, Kamis (3/12), selain menggunakan Facebook, Twitter dan aplikasi pesan seperti Telegram, ISIS juga mendistribusikan perangkat lunak komunikasi buatan mereka sendiri untuk menyebarkan pesan radikal.

Para militan mengembangkan aplikasi telepon pintar yang dirancang dapat digunakan di Android. Menurut pakar keamanan berdasarkan pelacakan terhadap ISIS, aplikasi ini tampaknya merupakan upaya baru mereka memotong platform media sosial yang kerap kurang aman.

Sebab platform media sosial kerap dengan mudah menjadi target serangan pemerintah atau kelompok independen yang bekerja mengumpulkan informasi digital mengenai ISIS.

"Mereka ingin membuat kemampuan komunikasi yang lebih aman daripada hanya memanfaatkan Twitter dan Facebook," ujar Kepala Operasi di perusahaan konsultan pertahanan Kronos Advisory, Michael Smith II.

Smith mengatakan, aplikasi itu ditemukan oleh Ghost Security Group, kelompok independen yang mengumpulkan informasi mengenai aktivitas online ISIS. Smith mengatakan ia bekerja sebagai penghubung antara Ghost Security dengan pejabat kontraterorisme Amerika.

Aplikasi di telepon pintar terbaru ini menandakan ISIS mampu mengembangkan kapasitas yang lebih untuk menyebarkan informasi melalui salurannya sendiri. Akun media sosial mereka seperti Twitter dan Youtube secara teratur mulai ditutup.

Namun menurut peneliti di Harvar Kennedy School dan juga mantan Wakil Khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Masyarakat Muslim Farah Pandith, bagaimanapun ISIS telah mengandalkan banyak media sosial populer untuk berkomunikasi.

"Mereka menggunakan platform yang sama yang digunakan ribuan orang lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement