Senin 07 Dec 2015 11:58 WIB

Italia Tolak Gabung Perang di Suriah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
ISIS
Foto: Reuters
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia tidak berminat bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat untuk menyerang ISIS di Suriah. Perdana Menteri Italia Matteo Renzi memperingatkan kampanye udara hanya akan menambah kekacauan di wilayah tersebut.

Kelompok kanan tengah mendesak Renzi untuk mengikuti jejak Inggris yang pekan lalu setuju mengambil bagian dalam misi Suriah. Namun Renzi mengatakan kepada harian Corriere della Sera Italia tetap berada di tengah. "Jika menjadi protagonis berarti bermain usai pengeboman, maka saya mengatakan 'tidak terima kasih'," katanya

Menurutnya, Italia tetap ingin menghapus teroris. Namun satu hal yang tidak dibutuhkan adalah melipatgandakan reaksi di Suriah tanpa visi strategis.

Ia membandingkan pengeboman Suriah dengan serangan udara NATO terhadap Libya 2011 lalu. Saat itu NATO membantu pemberontak menggulingkan Muammar Qadafi dan kemudian membawa empat tahun perselisihan sipil. Italia didorong Presiden Prancis Nicolas Sarkozy untuk mengambi bagian dalam serangan udara.

"Empat tahun perang saudara di Libya menunjukkan itu bukan keputusan bahagia," ujar Renzi. Untuk itu, dalam penanganan Suriah kali ini perlu ada strategi yang berbeda.

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah mengebom ISIS di Irak dan Suriah. Inggris dan Prancis belum lama ini turut dalam misi militer di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement