REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan mengkonfirmasi sembilan orang lagi meninggal, peristiwa yang berkaitan dengan demam berdarah dengue, sehingga jumlah korban meninggal sejak Mei jadi 204, kata lembaga pemantau penyakit di pulau tersebut pada Selasa.
Di antara korban yang meninggal, 106 adalah lelaki dan 98 perempuan, dengan usia berkisar 75,5 tahun. Kebanyakan dari mereka telah menderita dua sampai tiga penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan ginjal, kata lembaga itu di dalam satu siaran pers.
Rata-rata diperlukan waktu sekitar enam hari sejak gejala penyakit tersebut muncul sampai pasien meninggal, kata lembaga tersebut.
Beberapa kasus baru --lima lelaki dan empat perempuan-- dilaporkan dari Kota Kaohsiung di Taiwan Selatan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Selasa (15/12) malam.
Kasus baru itu berusia antara 55 dan 82 tahun. Lembaga kesehatan masih menyelidiki 22 kasus dugaan, sementara 50 orang mendapat perawatan di unit perawatan intensif.
Seluruh jumlah kasus demam berdarah dengue di negeri tersebut telah mencapai 41.947. Sebagian besar kasus dicatat di Kaohsiung dan Tainan, dua kota besar utama di Taiwan Selatan.
Wabah penyakit itu merupakan yang terburuk selama bertahun-tahun meskipun pulau tersebut seringkali dilanda penyakit itu. Tahun lalu, kasus demam berdarah dengue berjumlah 15.732 dan 28 orang meninggal dan sebelum itu, kasus tahunan demam berdarah dengue berkisar 2.000.
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan bisa mematikan. Penyakit tersebut terutama menyerang warga di wilayah tropis dan subtropis, dengan gejala demam, mual dan sakit otot serta persendian.