Senin 21 Dec 2015 06:21 WIB

ISIS Curi Puluhan Ribu Paspor Kosong

Red: Nur Aini
Militan ISIS semakin meluaskan kekuasannya di Suriah.
Foto: Ssn.tv
Militan ISIS semakin meluaskan kekuasannya di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diduga mencuri puluhan ribu paspor kosong untuk menyusupkan militan ke Eropa sebagai pengungsi.

Koran dari Jerman, Welt am Sonntag menyebut sumber intelijen barat mengatakan ISIS mencuri dokumen perjalanan di wilayah Suriah, Irak, dan Libya yang saat ini dikontrol pasukan tersebut. Paspor tersebut bisa digunakan militan untuk masuk ke Uni Eropa sebagai pencari suaka.

Selain itu, ISIS juga memutar uangnya dengan dokumen palsu. Mereka menjualnya di pasar gelar dan mendapatkan 1.500 euro untuk setiap dokumen.

Dilansir dari Alarabiya, otoritas Eropa telah berulang kali memperingkatkan potensi ancamana dari perjalanan pengungsi yang menggunakan dokumen palsu. Dua penyerang di Paris yang tidak bisa diidentifikasi memiliki paspor Suriah palsu dan digunakan untuk masuk Eropa.

"Besarnya gelombang orang yang masuk ke Eropa tanpa pengecekan merupakan risiko keamanan," ujar kepala badan perbatasan Uni Eropa Frontex, Fabrice Leggeri.

Leggeri mengatakan paspor yang diterbitkan di negara perang seperti Suriah membuat tidak ada orang yang bisa menjamin dokumen tersebut dikeluarkan otoritas berwenang. Ditanya terkait isu tersebut, Menteri Dalam Negeri Jerman melalui juru bicaranya mengatakan orang yang masuk Eropa tidak bisa diidentifikasi menggunakan dokumen palsu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement