REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama mengatakan Donald Trump telah mengeksploitasi kemarahan dan frustasi di kalangan pekerja kerah biru.
Seperti dilansir Washington Times, dalam sebuah wawancara dengan NPR pada Senin (21/12), Obama mengatakan, kampanye Trump memanfaatkan frustasi di kalangan Partai Republik. Terutama di kalangan pemilih laki-laki yang bereaksi terhadap masyarakat yang semakin multikulutral.
Menurut Obama, perubahan demografis, upah rata-rata, dan pengaruh teknologi mengakibatkan banyak pria 'kerah biru' tak mampu menunjang kesejahteraan keluarga dengan gaji tunggal.
"Kalian mengkombinasikan semua itu, dan itu berarti akan berpotensi menimbulkan kemarahan, frustasi, dan ketakutan. Beberapa dibenarkan, tapi hanya salah arah. Saya pikir orang seperti Trump mengambil keuntungan dari itu. Itulah yang dieksploitasi selama kampanye," kata Obama. (Hari-Hari Donald Trump dengan Miss Universe Berakhir).
Obama menambahkan, para pekerja kerah biru ini menurutnya telah memiliki banyak masalah ekonomi baru. Mereka tak lagi mendapatkan tawar-menawar yang sama saat mereka ke sebuah pabrik. Selain itu, upah mereka dari gaji tunggal juga sudah tak mencukupi untuk menghidupi keluarga.