REPUBLIKA.CO.ID, TOULOUSE -- Kepolisian Prancis berhasil menggagalkan satu aksi teror lagi yang menyasar personel militer dan kepolisian di wilayah Orleans, Selasa (22/12). Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengatakan dua pria berusia 20 dan 24 tahun ditangkap terkait rencana teror.
Mereka saat ini sedang menjalani proses penyelidikan. Keduanya dipercaya berkomunikasi dengan seorang warga Prancis lainnya yang berada di Suriah. Cazeneuve meyakini pria di Suriah itu telah menjadi anggota kelompok militan dan memerintahkan aksi serangan.
"Hingga saat ini, polisi berhasil menggagalkan 10 rencana serangan yang direncanakan di Prancis tahun ini," kata Cazeneuve di kota Toulouse, dikutip BBC.
Menurutnya, salah satu tersangka yang ditangkap baru-baru ini mengaku mereka berencana menyerang pihak kepolisian, militer dan orang-orang yang terkait dengan pemerintahan.
Penyidik menyakini para tersangka telah mendapatkan dana untuk menjalankan plot serangan dan sedang mencari senjata. Salah satu tersangka dikenal memiliki catatan kriminal, sementara satu orang lagi bersih.
Cazeneuve menambahkan ada sekitar 3.414 orang yang ditolak masuk Prancis sejak pemerintah mendeklarasikan keadaan darurat pascaserangan Paris. Hal ini bertujuan meminimalisir risiko keamanan bagi pihak penegak hukum dan publik.
Baca juga:
9 Bencana Industri Paling Tragis di Cina
Longsor Shenzhen, Pria Selamat Usai Terkubur 60 Jam
Terjebak Banjir, Pria Ini Jalan Kaki 40 Km Cari Bantuan