Senin 28 Dec 2015 00:16 WIB

Tambang Runtuh, Bos Pilih Bunuh Diri

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Bunuh diri
Bunuh diri

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang pemilik perusahaan tambang gipsum di Cina tewas karena tenggelam, Sabtu (27/12). Ia diduga bunuh diri dengan melompat ke dalam sumur setelah insiden yang terjadi di tambangnya.

Dilansir Belfast Telegraph, upaya penyelamatan masih dilakukan terhadap 17 pekerja tambang yang masih terjebak selama dua hari di tambang yang runtuh. Insiden yang terjadi pada Jumat itu telah menewaskan satu orang.

Media pemerintah mengatakan, presiden Yurong Commerce and Trade Ltd, Ma Congbo sedang memantau upaya menyelamatan ketika ia melompat ke sumur tambang dan tenggelam. Insiden ini masih diselidiki. Sejak insiden, 11 pekerja telah berhasil diselamatkan.

Cina memiliki hukum yang keras untuk bencana keselamatan kerja. Namun, kurangnya pengawasan terhadap peraturan membuat perusahaan tidak memprioritaskan keselamatan dalam bekerja.

Insiden di tambang gipsum ini terjadi beberapa hari setelah tanah longsor tumpukan limbah konstruksi di kota Shenzhen yang menewaskan satu orang. Sebanyak 75 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Beberapa waktu lalu, para pejabat senior di Shenzhen, termasuk wali kota dan ketua partai membungkuk dalam-dalam pada konferensi pers sebagai upaya permintaan maaf.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement