Selasa 29 Dec 2015 22:24 WIB

Jenis Kanker Ini Ancam Kelestarian Tasmanian Devil di Australia

Red:
 Dr Ruth Pye dan Dr Alex Kreiss dari Menzies Institute menyuntik seekor Tasmanian devil.
Foto: abc news
Dr Ruth Pye dan Dr Alex Kreiss dari Menzies Institute menyuntik seekor Tasmanian devil.

REP[UBLIKA.CO.ID, TASMNIA -- Peneliti menemukan kanker kedua yang bisa menular dan mengancam kelestarian hewan Tasmanian devil.  Di Tasmania bagian Selatan dilaporkan sedikitnya delapan ekor satwa ini mati lantaran penyakit kanker yang baru ditemukan itu.

Kanker ini sangat mirip dengan Penyakit Tumor Wajah Tasmanian Devil  (DFTD), yang telah mematikan dalam jumlah besar populasi satwa ini di alam liar.
 
Peneliti di Institut Menzies Universitas Tasmania menemukan penyakit kanker kedua ini ketika mereka mengetahui ada sel-sel kanker yang memiliki fitur yang berbeda.
 
Penelitian lebih lanjaut di laboratorium mengungkapkan kalau itu adalah bentuk kanker kedua yang mirip dengan DFTD.
 
Sejauh ini telah didapati delapan kasus penyakit kanker kedua ini di di wilayah D'Entrecasteaux Tasmania. Kanker baru ini mirip dengan penyakit tumor wajah yang menyebabkan tumor, terutama dibagian wajah dan mulut hewan Tasmania Devil dan peneliti meyakini kalau penyakit ini kemungkinan menyebar lewat gigitan.
 
Peneliti utama di Institut Menzies, Profesor Greg Woods mengatakan dia yakin mereka bisa mengatasi penyakit kanker baru ini dengan cepat. "Untungnya penyakit ini sama dengan DFTD dan prosedur yang dilakukan untuk menangani penyakit tumor wajah bisa juga digunakan untuk menyelidiki penyakit kanker baru ini,” katanya baru-baru ini.
 
Para peneliti mengatakan mereka berharap vaksin yang sedang diujicobakan para DFTD bisa juga dimodifikasi untuk melindungi Tasmanian Devil dari penyakit kanker tipe baru ini.
 
Vaksin ini telah diujicobakan pada Tasmanian Devil sehat yang akan segera dibebaskan ke alam liar awal tahun ini.
 
Namun demikian menurut Greg woods, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami perbedaan antara kedua jenis kanker dan potensi penyebaran dari penyakit kanker bentuk kedua ini.
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement