Sabtu 02 Jan 2016 17:16 WIB

Saudi Eksekusi Mati 47 Orang dan Seorang Ulama Syiah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Sebuah ledakan akibat bunuh diri di kota bagian selatan Arab Saudi, Senin (26/10).
Foto: Dawn.com
Sebuah ledakan akibat bunuh diri di kota bagian selatan Arab Saudi, Senin (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Dalam Negeri Saudi Arabia mengeksekusi mati 47 orang yang dituduh sebagai teroris termasuk seorang ulama Syiah antipemerintah pada Sabtu (2/1). Ulama Syiah Nimr al Nimr al-Qaeda yang berafiliasi dengan Faris al Zahrani merupakan satu di antara pemimpin kelompok antipemerintah di Saudi dan telah dihukum atas tuduhan terorisme.

Dilansir Al Jazeera, dalam siaran pers media lokal pemerintah Saudi menjelaskan nama-nama mereka yang dieksekusi telah didakwa atas tuduhan terorisme. Al Zahani pernah menjadi teroris yang paling dicari di Saudi pada 2004 lalu karena melakukan gerakan antipemerintah. 

Selain al Nimr, mereka yang dieksekusi merupakan kelompok Sunni garis keras yang berafiliasi dengan jaringan Alqaidah, di antaranya terdapat warga negara Mesir dan Chad. Eksekusi mati ini dilakukan beberapa hari setelah organisasi Amnesty Internasional mengkritik hukuman mati di Saudi.

Organisasi Amnesty Internasional mencatat setidaknya 151 orang telah dieksekusi mati pada 2015, dan mencatat jumlah terbanyak selama 20 tahun terakhir. "Pihak berwenang Arab Saudi tidak menghiraukan imbauan ini dan terus melanjutkan eksekusi mati," kata Wakil Direktur, James Lynch dalam laporan Amnesty awal pekan lalu.

Namun pengamat politik di Saudi, Khalid al Dakhil membantah laporan tersebut. Menurut dia laporan Amnesty Internasional tersebut mengabaikan fakta eksekusi mati yang dilakukan Iran selama ini.

"Iran mengeksekusi mati jauh lebih banyak dari Arab Saudi, tapi tidak mendapatkan publisitas negatif seperti Arab Saudi. Ini seharusnya mendapat perhatian," kata Dakhil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement