Selasa 12 Jan 2016 08:26 WIB

PM Malaysia Terkejut Warganya Terlibat Bom Bunuh Diri di Irak dan Suriah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agung Sasongko
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak terkejut atas laporan dua warga Malaysia terlibat dalam pemboman bunuh diri baru-baru ini di Irak dan Suriah. Dia mengatakan ideologi tersebut bukan milik Malaysia dan tidak berasal dari Islam.

Pemerintah Malaysia berkomitmen melawan terorisme dari semua aspek baik domestik maupun internasional. "Saya kaget dan terkejut mendengar dua warga Malaysia dilaporkan terlibat dalam pemboman bunuh diri di Irak dan Suriah yang mengakibatkan hilangnya lebih dari 30 nyawa tak berdosa," ujarnya seperti dilansir dari New Straits Time, semalam.

Tindakan dan ideologi mereka tidak memiliki tempat di Malaysia atau Islam. Pemerintah benar-benar berkomitmen memerangi terorisme dalam segala bentuk dan samarannya.

Dia mengatakan pemerintah akan menyiapkan upaya untuk mencari tahu bagaimana dan mengapa kedua warganya mampu melakukan tindakan mengerikan. Malaysia akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah orang lain melakukannya di hari-hari ke depan.

Dalam sebuah laporan eksklusif oleh New Straits Times, sumber mengatakan dua pembom bunuh diri Malaysia meledakkan diri dan menewaskan lebih dari 30 orang lain dalam misi terakhir mereka.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement