Selasa 19 Jan 2016 14:25 WIB

Sama Seperti Indonesia, Praktik Chiropractic Jadi Sorotan di Australia

Dewan Chiropractic di Australia dituduh tidak mengawasi para praktisi di bawahnya dalam soal pembuatan iklan dan promosi.
Foto: abc
Dewan Chiropractic di Australia dituduh tidak mengawasi para praktisi di bawahnya dalam soal pembuatan iklan dan promosi.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Badan Pengawas Kesehatan Nasional di Australia sedang melobi Kementerian Kesehatan Australia untuk memberhentikan atau merombak keberadaan Dewan Chiropractic di Australia.

Dewan Chiropractic Australia dituduh menjatuhkan sanksi kepada para praktisi chiropractic yang melanggar hukum dengan membuat klaim palsu soal manfaat perawatan mereka. Klaim yang dianggap palsu dari perawatan ini, di antaranya menyembuhkan asma dan bisa menghentikan bayi yang tidak bisa berhenti menangis.

Ken Harvey dari Monash University telah mengambil langkah soal ini dengan bentuk penolakan di Jurnal Kesehatan Australia atau Medical Journal of Australia. Menurutnya, dewan tersebut telah memiliki waktu lima tahun untuk membawa para praktisi tulang bisa berada dalam jalur hukum yang benar.

"Mereka harus berhenti membuat klaim dan iklan yang tidak berdasarkan ilmiah," kata Dr Harvey. "Mereka harus melakukan lebih banyak hal, yang saya rasa belum dilakukan, mungkin kita membutuhkan dewan yang berbeda."

Undang-Undang Praktisi Kesehatan di Australia menyatakan iklan yang dibuat oleh para praktisi dan profesional kesehatan tidak boleh menyesatkan atau menipu. Selain itu, iklan tidak boleh mengandung testimonial dari pasien, membuat konsumen melakukan perawatan yang tidak perlu, atau membuat harapan yang tidak masuk akal dari pengobatan.

Dr Harvey mengatakan, aturan-aturan ini seringkali dilanggar oleh para praktisi chiropractic, yang kemudian diabaikan oleh dewan sehingga terbebas dari hukuman.

"Saya dan rekan-rekan melakukan survei dan menemukan sedikitnya 200 situs chiropractic membuat klaim yang melanggar hukum nasional," katanya.

Erin Turner dari Choice, sebuah organisasi advokasi konsumen, memiliki pandangan yang sama dengan Dr Harvey. Menurutnya, klaim dan promosi yang menyesatkan telah meluas dalam industri kesehatan.

"Ada klaim agar Anda tidak harus memvaksinasi anak-anak dan malah merekomendasikan perawatan yang tidak memiliki bukti ilmiah. Saat melihat atau mendengar klaim yang menyesatkan,  kita harus yakinkan tubuh kita bisa menerimanya dan memastikan tidak ada yang dirugikan," kata Turner.

Keputusan soal dewan chiropractic dan keberlanjutannya selanjutnya berada di tangan menteri kesehatan federal dan di tiap-tiap negara bagian.

Karena itu, kini sejumlah organisasi dan akademisi akan melobi Kementerian Kesehatan dan Badan Pengaturan Praktisi Kesehatan Australia (APHRA) untuk membuat perubahan dramatis.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-01-19/sama-seperti-di-indonesia-praktik-chiropractic-juga-jadi-sorotan-di-australia/1537399
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement