Rabu 20 Jan 2016 17:25 WIB

'Jika Kim Jong-un tidak Aneh, Dia tak akan Jadi Penerus Ayahnya'

Kim Jong un
Foto: EPA/Rodong Sinmun
Kim Jong un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Keputusan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un untuk meluncurkan uji coba nuklir keempat meski menghadapi sanksi internasional menuai kritik dari rekannya di partai berkuasa.

Hal itu diungkapkan sebuah sumber anonim di Pyongyang. Kader partai menggambarkan tes nuklir itu merupakan tanda kepribadian Kim yang tidak bertanggung jawab dan tidak matang.

Pejabat tinggi dalam rezim Korut membicarakan mengenai kepribadian Kim yang agresif sejak ia kecil, kata sumber itu, meski klaim itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

"Jika Kim tidak aneh, dia tidak akan dipilih menjadi penerus Kim Jong-il," katanya, dikutip dari The Guardian, Rabu (20/1).

Sumber lain yang berbicara dari Provinsi North Hamgyong menguatkan klaim tersebut. Dia mengatakan bukti Kim kerap berubah pikiran adalah dibatalkannya konser band perempuan Korut, Moranbong di Cina pada menit-menit terakhir Desember lalu.

Pemimpin muda itu juga dilaporkan tiba-tiba membatalkan kunjungan Sekjen PBB Ban Ki-moon satu hari sebelum waktu yang dijadwalkan pada Mei.

"Kim Jong-un diperlakukan bak raja sejak kecil dan dia kesulitan menerima sudut pandang orang lain," katanya.

Seorang koki sushi dari Jepang dengan nama pena Kenji Fujimoto menuliskan pengalamannya dengan Kim dalam memoar, Kim Jong-il's Cook.

Dia menyiapkan makanan bagi Kim Jong-il. Dalam memoar itu dia menggambarkan Kim Jong-un sebagai orang yang bergelora, bahkan saat masih kecil. Kim juga benci diperlakukan seperti anak kecil.

"Jika anda memanggilnya komandan muda, dia akan sangat marah," ujar Fujimoto dalam buku yang terbit pada 2003 itu.

Baca juga: Kakek Asal Inggris Ini Ternyata Anak Tertua Sultan Malaysia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement