REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Arkeolog mengatakan mereka berhasil mengungkap bukti peperangan paling awal antara pemburu di sebuah situs terpencil di utara Kenya.
Dikutip dari BBC, Kamis (21/1), sisa-sisa jasad 27 orang yang berusia 10 ribu tahun itu ditemukan di barat Lake Turkana. Bukti-bukti menunjukkan mereka tewas karena kekerasan.
Mereka ditinggalkan di sana dan tidak dikubur. Para ahli berargumentasi konflik terjadi ketika manusia mulai menetap. Namun, orang-orang tersebut tampaknya pemburu yang nomaden.
Para arkeolog yang telah bekerja di situs Natruk sejak 2012 menemukan korban dipukul dengan tongkat atau ditusuk hingga tewas dalam satu kejadian. Mereka yang tewas termasuk pria, perempuan dan anak-anak.
Bukti yang dipublikasikan dalam jurnal Nature tidak mengungkapkan apa yang terjadi tepatnya. Namun, fakta banyak orang yang meninggal bersamaan menunjukkan itu hasil dari adanya konflik, menurut Profesor Robert Foley dari Cambridge University.
Untuk saat ini situs Nataruk menjadi kasus konflik tertua yng dicatat secara ilmiah antara dua kelompok pemburu nomaden. Signifikansinya bukan terletak pada usianya, tapi fakta kelompok ini hanya memiliki harta yang sedikit untuk diperebutkan.
Baca juga:
Sejarah Hari Ini: Revolusi Rusia Dimulai
Bayi Lahir Selamat Setelah Ibu Meninggal Tabrakan