REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Ahad (24/1), ia akan mengupayakan pemukim Yahudi yang diusir tentara Israel untuk menepati kembali dua rumah mereka di Hebron, Tepi Barat. Ini dilakukan setelah adanya kritikan dari kelompok sayap kanan pemerintah.
Selama ini permukiman Israel di wilayah Tepi Barat, diangap ilegal. Sekitar 80 pemukim telah diusir dari Hebron pada Jumat (22/1). Pengusiran dilakukan setelah Menteri Pertahanan Moshe Yaaalon menahan izin yang diperlukan.
Kelompok pemukim mengatakan, telah memberi rumah dari pemilik Palestina. Tapi Yaalon mengatakan para pemukim gagal mendapatkan izin dari pemerintah Israel untuk pindah dan masuk tanpa izin.
Seorang ajudan Netanyahu mengatakan pada Jumat, perdana menteri mendukung keputusan Yaalon untuk mengusir pemukim. Langkah tersebut memicu kritikan anggota koalisi pemerintah sayap kanan. Mereka mengancam akan menahan dukungan mereka dalam jajak pendapat di parlemen.
Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat.
Namun ajudan Netanyahu mengatakan, para pemukim bisa kembali menempati rumahnya setelah melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan.