REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang tidak akan bergabung dalam aksi militer terhadap kelompok teroris ISIS. Dukungan Jepang terbatas hanya pada bantuan kemanusiaan.
"Keputusan ini tetap tidak akan berubah di masa mendatang," ujar Perdana Menteri Shinzo Abe kepada surat kabar Jepang Manichi, seperti dilansir dari Times online, Rabu (27/1).
Jepang terlibat dalam kampanye perang melawan kelompok teroris awal tahun lalu ketika militan ISIS membunuh dua sandera Jepang. Namun, sifatnya hanya terbatas.
Karena secara konstitusi, Jepang tidak bisa mengirim misi penyelamatan ataupun tentara. Namun, Abe berjanji para pelaku bertanggung jawab atas tindakan kejinya.
Pascapenculikan itu, undang-undang baru telah disahkan di parlemen Jepang yang memungkinkan militer untuk terlibat dalam pertempuran di luar negeri untuk membela sekutu meski ada penentangan publik yang kuat.
Baca juga, Israel Tuding Turki Danai ISIS.