REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Seorang warga Amerika Serikat dikonfirmasi terinfeksi virus Zika setelah pulang dari Amerika Tengah, Rabu (27/1). Perempuan ini berasal dari Minnesota.
Seperit dilansir TIME, Departemen Kesehatan Minnesota dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan gejala pertama pada pasien bermula pada 1 Januari setelah ia pergi ke Honduras. Ia tidak dirawat di rumah sakit namun akan segera sembuh.
Ini adalah infeksi pertama di Minnesota sejak 2014. Pemerintah menyarankan para pelancong tiak panik namun tetap waspada jika berada di wilayah aktif virus. "Ini bukan ancaman kesehatan bagi warga Minnesota namun pengingat," kata Komisioner kesehatan Minnesota, Ed Ehlinger.
Menurutnya, banyak pelancong menargetkan negara aktif Zika untuk liburan selama musim dingin. Sehingga mereka memperkirakan masih akan ada lagi kasus Zika di Minnesota.
Virus ini lebih banyak terjadi di Brasil. Dikutip dari Belfast Telegraph, sebuah investigasi terbaru menemukan jumlah kasus microcephaly tidak sebanyak yang diperkirakan. Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan hanya 270 kasus microcephaly dari 4.180 kasus infeksi sejauh ini.
Baca juga, Pengembangan Vaksin Zika Butuh Waktu 35 Tahun.
Secara total ada 462 kasus kerusakan otak yang dihubungkan dengan jumlah kasus infeksi. Para peneliti masih mempelajari 3.448 kasus yang tercatat sejak 22 Oktober 2015 lalu.