Jumat 29 Jan 2016 19:40 WIB

Montir EgyptAir Dicurigai Berperan dalam Kecelakaan Pesawat Rusia

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Pesawat Rusia yang ditembak jatuh Turki, Selasa (24/11).
Foto: BBC News
Pesawat Rusia yang ditembak jatuh Turki, Selasa (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sumber-sumber yang dekat dengan kasus kecelakaan pesawat Rusia di Semenanjung Sinai mengatakan, seorang montir EgyptAir diduga terlibat dalam peristiwa kecelakaan pesawar Rusia. Ia dicurigai membantu saudaranya yang bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk menaruh bom di pesawat.

Sejauh ini Mesir mengatakan belum menemukan bukti yang menyatakan pesawat MetroJet jatuh akibat aksi terorisme. Pejabat senior EgyptAir juga membantah salah satu karyawannya ditangkap atau dicurigai.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Mesir pun mengatakan belum ada penahanan.

Tapi sumber yang menolak diidentfikasikan itu mengatakan montir telah ditahan bersama dua polisi bandara dan seorang petugas bagasi. Mereka diduga membantu menempatkan bom di pesawat.

"Setelah mengetahui salah satu saudara anggota mereka bekera di Bandara, ISIS mengirimkan bom di dalam tas kepada orang itu," kata salah satu sumber. Ia menambahkan tersangka memiliki sepupu yang bergabung ISIS sejak satu setengah tahun lalu.

Sumber lain mengatakan, dua polisi juga dianggap terlibat karena menutup mata atas bom yang dibawa pelaku. Tapi ada pula kemungkinan keduanya hanya lalai melakukan pekerjaan dengan baik.

Sumber mengatakan kepada Reuters, hingga kini belum ada satu pun dari keempatnya yang dituntut.

Kecelakaan pesawat MetroJet membuat industri pariwisata Mesir terpukul. Negara-negara Rusia dan Barat mengatakan mereka percaya pesawat jatuh oleh sebuah bom yang diselundupkan ke pesawat. Namun Mesir menampik dan mengatakan belum ada bukti terkait hal itu.

Polisi keamanan negara mengatakan mereka telah menyelidiki semua pekerja Egypt Air di Bandara Sharm el-Sheikh. Tapi mereka tak menemukan bukti keterlibatan para pekerja.

"Karyawan yang menunjukkan simpati kepada militan akan dilarang bekerja di bandara manapun," ujarnya kepada Reuters. Petugas keamanan neagra juga mengklaim telah menelusuri semua hubungan keluarga karyawan dan mereka dinyatakan bersih dari militan.

Sumber Kementerian dalam negeri juga mengatakan tidak ada yang telah ditangkap sehubungan dengan insiden kecelakaan. "Kami sedang menunggu hasil investigasi," katanya.

Tahun lalu sebuah pesawat Metrojet Airbus 321-200 milik Rusia membawa rombongan wisatawan yang sebagian besar merupakan warga Rusia, dari Sharm el Sheikh ke St Petersburg. Namun pesawat meledak di udara pada ketinggian 31 ribu kaki, tepat 23 menit setelah lepas landas.

Lokasi kecelakaan pesawat berada 70 kilomter selatan el-Arish yang terletak di Sinai utara. Selama bertahun-tahun, pasukan keamanan Mesir berjuang melawan pasukan ISIS di lokasi tersebut.

sumber : Reuters / AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement