Sabtu 30 Jan 2016 10:02 WIB

Swiss Minta Bantuan Malaysia Selesaikan Skandal 1MDB

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
1mdb
Foto: kinibiz.com
1mdb

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepala jaksa Swiss secara resmi meminta Malaysia untuk membantu penyelidikan adanya kemungkinan pelanggaran hukum Swiss dengan kepemilikan dana negara 1Malasysia Development Berhad (1MDB). Skandal tersebut diduga melakukan penyelewengan sekitar empat miliar dolar AS.

Kantor Jaksa Agung Swiss Michael Lauber mengatakan, Jumat (29/1) permintaan bantuan kepada Malaysia menyinggung adanya kemungkinan pelanggaran hukum Swiss terkait dengan penyuapan pejabat asing, kesalahan dalam jabatan publik, pencucian uang dan salah urus manajemen di 1MDB.

Awal pekan ini, Jaksa Agung Malaysia membersihkan Perdana Menteri Najib Razak dari semua tindak pidana atau korupsi. Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali menyatakan dana sebesar 681 juta dolar AS yang disetorkan ke rekening pribadi Najib adalah hadiah dari keluarga kerajaan Arab Saudi.

Najib sebagai ketua dewan penasehat 1MDB diperiksa oleh pihak berwenang Malaysia atas tuduhan salah urus keuangan dan korupsi. Dana tersebut menjadi kontroversi dengan utang 11 miliar dolar AS dan dugan salah urus keuangan.

Pernyataan Swiss mengatakan, penyelidikan Lauber  mengungkapkan indikasi serius bahwa dana telah disalahgunakan dari perusahaan negara Malaysia. "Dana tersebut dialokasikan untuk investasi dalam proyek-proyek pembangunan ekonomi dan sosial di Malaysia," kata pejabat Swiss.

Jaksa Swiss mengatakan, jumlah yang disalahgunakan diduga mencapai sekitar empat miliar dolar AS. Sebagian kecil uang tersebut ditransfer ke rekening yang dimiliki di Swiss oleh mantan pejabat Malaysia, pejabat publik saat ini dan mantan pejabat publik dari Uni Emirat Arab.

Untuk itu jaksa Swiss ingin bantuan hukum dari perusahaan Malaysia yang terlibat untuk mencoba mencari tahu apakah kerugian yang disebabkan akibat penyelewengan tersebut.

Kantor Swiss Kejaksaan Agung membuka proses pidana Agustus lalu terhadap dua mantan pejabat 1MDB dan 'orang tak dikenal'. Pada pernyataan yang dikeluarkan Jumat (29/1), Lauber telah membahas kasus dengan rekannya dari Malaysia pada pertemuan di Zurich September lalu.

Saat itu pemerintah mengumumkan pembekuan aset senilai puluan juta dolar pada rekening di Swiss sebagai bagian dari penyelidikan. Namun, sumber yang akrab antara pejabat kedua penegak hukum mengatakan, pejabat Malaysia sangat mendesak Lauber untuk meninggalkan investigasi terkait 1MDB.

Meski Najib telah dinyatakan bersih oleh Jaksa Agung Malaysia, masyarakat masih mencemooh dan merasa kurang puas. Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) pun ingin melanjutkan penyelidikan 1MDB.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement