REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel akan mengerahkan kekuatan yang lebih besar dibandingkan saat mereka terlibat Perang Gaza 2014. Kekuatan itu akan dikerahkan jika terowongan lintas perbatasan digunakan Hamas untuk menyerang Israel.
Kelompok Hamas yang menguasai Gaza telah membangun jaringan canggih dari terowongan untuk menyusup Israel dan melakukan serangan. Warga Israel yang tinggal di dekat Gaza telah melaporkan menedengar suara di bawah rumah mereka baru-baru ini.
"Kami beroperasi secara sistematis dan dengan tenang terhadap semua ancaman, termasuk dari Hamas, baik dengan sarana defensif dan ofensif dan tentu saja jika kita diserang oleh terowongan di Gaza, kami akan beroperasi dengan kekuatan besar," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Meski siap melakukan serangan balik, Netanyahu dalam pidato diplomatnya Ahad malam itu tidak berharap ada yang menguji mereka. "Saya tidak akan merekomendasikan siapa pun untuk mencoba (kekuatan) kami," ujarnya.
Seorang pemimpin senior Hamas Ismail Haniyah pada Jumat mengatakan, pihaknya menggali terowongan dan menguji roket untuk menyerang Israel. Ia mengatakan, terowongan adalah persiapan untuk perang dengan Israel dan Hamas membual telah membangun terowongan dua kali lebih banyak dari terowongan Vietnam.
Lebih dari 2.200 warga Palestina termasuk 1.462 warga sipil tewas dalam pertempuran di Gaza pada musim panas tahun lalu. Sementara di Israel, 66 tentara dan tujuh warga sipil tewas.
Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat.