REPUBLIKA.CO.ID,TAINAN -- Gempa bumi yang mengguncang Tainan, Taiwan, Sabtu (6/2) membuat setidaknya lima orang tewas. Korban tewas termasuk seorang bayi perempuan berusia 10 hari.
Bayi malang tersebut dan tiga orang yang tewas lainnya berasal dari sebuah kompleks apartemen yang bangunannya ambruk ketika gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR) terjadi sekitar pukul 4.00 waktu setempat. Pihak berwenang mengatakan, ada 92 rumah tangga dan 256 orang yang tinggal di gedung apartemen runtuh tersebut. Tetapi mereka tidak tahu berapa banyak yang ada di lokasi saat gempa terjadi.
Dikhawatirkan sekitar 35 orang terperangkap di dalam reruntuhan. Tim penyelamat memasang tangga hidrolik dan crane untuk menjelajahi reruntuhan, menyelamatkan 221 korban sejauh ini.
Pemadam kebakaran mengatakan, 115 orang telah dibawa ke rumah sakit dari seluruh Tainan. Tim Penyelamat juga menggunakan anjing dan peralatan yang mendukung untuk mencari korban yang masih bisa diselamatkan di reruntuhan. Di tempat lain, beberapa bangunan terlihat miring dan mengkhawatirkan.
Tetapi seorang pejabat pemadam kebakaran mengatakan, upaya penyelamatan kini fokus sepenuhnya pada blok apartemen yang kini tercium bau gas bocor. "Saya sedang menonton TV dan setelah ledakan tiba-tiba bergetar, aku mendengar ‘boom’. Aku membuka pintu logam dan melihat bangunan roboh," kata seorang saksi mata Chang (71 tahun).
Seorang tukang ledeng mengatakan, ia mengambil beberapa alat dan tangga untuk menyelamatkan seorang wanita yang menangis meminta bantuan. "Dia meminta saya untuk kembali dan menyelamatkan suami dan anaknya, tapi aku takut ledakan gas, jadi aku tidak pergi. Pada waktu itu banyak orang menyerukan bantuan, tapi tangga saya tidak cukup panjang, sehingga tidak ada cara untuk menyelamatkan mereka," ujarnya.
U.S. Geological Survey mengatakan, gempa itu berpusat 43 kilometer (km) (27 mil) tenggara dari Tainan, pada kedalaman 23 km (14 mil). Lembaga cuaca Taiwan mengatakan, beberapa gempa susulan mengguncang Tainan.
Wali kota Tainan William Lai mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan apakah konstruksi yang jelek bertanggung jawab atas runtuhnya kompleks apartemen 17 lantai. ‘’Kami akan mengejar siapa yang bertanggung jawab nanti,’’ ujarnya.
Presiden Taiwan Ma Ying-jeou mengunjungi pusat darurat dan rumah sakit di Tainan. Sementara Presiden terpilih Taiwan Tsai Ing-wen membatalkan janji untuk membantu mengkoordinasikan upaya penyelamatan.
Kantor Urusan Taiwan Cina yang bertanggung jawab atas hubungan Beijing dengan Taiwan mengatakan, Cina bersedia untuk memberikan bantuan jika diperlukan.