Sabtu 06 Feb 2016 20:46 WIB

Satgas TKI Pastikan tak Ada WNI Tewas dalam Gempa Taiwan

Red: Nur Aini
Petugas SAR mencoba mengevakuasi korban dari gedung 17 lantai yang rubuh akibat gempa di Taiwan, Sabtu (6/2).
Foto: EPA/RITCHIE B. TONGO
Petugas SAR mencoba mengevakuasi korban dari gedung 17 lantai yang rubuh akibat gempa di Taiwan, Sabtu (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Satuan Tugas Tenaga Kerja Indonesia memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter di Taiwan selatan, Sabtu dini hari (6/2).

"Saya sudah kontak beberapa koordinator lapangan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai TKI dan WNI yang menjadi korban gempa, baik meninggal maupun luka-luka," kata anggota Satgas TKI Taiwan untuk wilayah Kota Tainan, Bintang Ega Jaya.

Pria yang juga Ketua Forum Kerukunan Keluarga Besar Indonesia-Taiwan (FKBBIT) Kota Tainan itu juga memastikan bahwa tidak ada WNI yang tinggal di gedung 16 lantai di kawasan Yongkang yang runtuh dalam musibah tersebut. "Itu bangunan tua. Kami tadi berkumpul di Toko Indonesia untuk memastikan bahwa tidak ada WNI yang tinggal di situ," ujar TKI berusia 35 tahun asal Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, itu.

Bintang menyebutkan di wilayah Kabupaten Tainan terdapat sekitar 17 ribu TKI, baik bekerja pada sektor formal maupun informal sebagai pengasuh orang tua jompo. Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei menjadikan Toko Indonesia di kawasan Yongkang, Kota Tainan, sebagai posko darurat.

Posko tersebut hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari gedung berlantai 16 yang runtuh dalam bencana alam yang menyita perhatian sejumlah negara maju untuk turut mengulurkan bantuan dana guna pemulihan infrastruktur tersebut.

"Kami semua dalam keadaan siap siaga sambil memantau informasi dari pihak otoritas Taiwan," kata Bintang yang sudah 14 tahun bekerja di pabrik elektronik di Kota Tainan tersebut.

Baca juga: Gempa Taiwan Jadi 11 Orang" target="_blank"> Korban Tewas Gempa Taiwan Jadi 11 Orang

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement