REPUBLIKA.CO.ID, TAINAN -- Ratusan tim penyelamat Taiwan menyerbu menara apartemen yang runtuh pada Ahad (7/2). Mereka mencari lebih dari 130 orang yang diyakini masih terperangkap runtuhnya bangunan 17 lantai lebih dari 24 jam akibat gempa.
Pemadam kebakaran, polisi, tentara dan relawan menyisir reruntuhan. Beberapa dari mereka menggunakan tangan kosong mencari korban. Upaya pencarian terus dilakukan mengingat suhu yang terus turun meninggalkan kecemasan keluarga korban.
Sebanyak 132 orang masih di bawah puing-puing di Gedung Wei-guan Golden Dragon di selatan Tainan. Pejabat pemerintah bermarga Chen mengatakan sekitar 30 diantara yang terperangkap berada jauh di dalam reruntuhan.
Setidaknya 18 orang tewas akibat gempa yang melanda pada Sabtu (6/2) sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Walikota Tainan William Lai mengatakan upaya penyelamatan sulit dan bisa memakan waktu beberapa jam untuk membersihkan puing-puing.
"Kami akan memfokuskan sumberdaya kami pada 29 yang paling dekat dengan para penyelamat," katanya.
Luasnya kerusakan di bangunan Golden Dragon menimbulkan pertanyaan. Wakil Sekretaris Jenderal Provinsi Tainan Liu Shih-chung mengtakan dari rekaman televisi reruntuhan bangunan komersial itu diperkirakan karena kemungkinan masalah struktural yang berkaitan dengan rendahnya kualitas bahan bangunan.
Pada Sabtu pusat darurat pemerintah mengatakan, bangunan di sembilan lokasi lain di kota berpenduduk dua juta jiwa juga runtuh. Lima gedung lainnya miring dalam sudut yang mengkhawatirkan.