Selasa 16 Feb 2016 17:42 WIB

PBB Selidiki Pelecehan Seksual di Republik Afrika Tengah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.
Foto: EPA/Legnan Koula
Pasukan internasional asal Kongo sedang berjaga-jaga di jalanan Bangui, Republika Afrika Tengah, yang sedang berkecamuk.

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Juru bicara Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) Farhan Haq, Senin (15/2) mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki tuduhan pelecehan seksual di Republik Afrika Tengah (CAR) oleh personel penjaga perdamaian PBB.

"Sebuah tim dari Republik Kongo tiba di negara itu untuk menyelidiki tuduhan terbaru eksploitasi seksual dan pelecehan terhadap pasukan mereka," kata Farhan Haq.

Namun, dia tidak memberikan keterangan detil tentang tuduhan tersebut. Awal bulan ini misi penjaga perdamaian PBB untuk Republik Afrika Tengah mengatakan, telah mengidentifikasi tujuh kasus baru pelecehan seksual oleh pasukannya, termasuk perempuan dan anak perempuan.

Kepala misi sebelumnya, Babacar Gaye, mengundurkan diri di tengah tuduhan pelecehan seksual oleh pasukan penjaga perdamaian pada Agustus 2015 lalu.

Pada Desember, sebuah panel peninjauan independen menuduh PBB dan lembaga-lembaganya salah melakukan penanganan tuduhan pelecehan seksual anak pada 2013 dan 2014 oleh pasukan penjaga perdamaian internasional di negara itu.

Badan dunia berjanji untuk menindak dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan untuk menghindari terulangnya kesalahan masa lalu.

Prancis yang pernah campur tangan di Republik Afrika Tengah menarik sekitar 2.000 pasukannya tahun lalu, kemudian menyerahkan kepada pasukan perdamaian PBB. Prancis juga di antara negara-negara yang pasukannya dituduh melakukan pelecehan seksual di negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement