Ahad 21 Feb 2016 05:29 WIB

Sejarah Hari Ini: Malcolm X Dibunuh

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Malcom X
Foto: Malcomx.com
Malcom X

REPUBLIKA.CO.ID,  Di New York City, Malcolm X dikenal sebagai seorang nasionalis kulit hitam Amerika-Afrika dan pemimpin religius. Ia dibunuh oleh rivalnya ketika menjelaskan Organisasi Persatuan Afro-Amerika di Audubon Ballroom, Washington Heights pada hari ini, 1965 silam.

Malcolm kecil lahir di Omaha, Nebraska pada 1925. Ia adalah anak dari Jams Earl Little seorang penceramah Baptis yang mengadvokasi nasionalis kulit hitam, Marcus Garvey. Ancaman dari Ku Klux Klan memaksa keluarganya pindah ke Lansing, Michigan tempat ayahnya melanjutkan ceramah kontroversialnya meski terus dapat ancaman.
Pada 1931, ayahnya dibunuh secara brutal oleh supremasi kulit putih, Black Legion. Otoritas Michigan menolak untuk menyeret pelaku yang bertanggungjawab. Pada 1937, Malcolm diambil dari keluarganya hingga saat usia sekolah tingkat atas, ia dikeluarkan.
Ia kemudian pindah ke Boston dan jadi sering terlibat dalam aktivitas kriminal. Pada 1946 di usia 21 tahun, Malcolm dipenjara. Saat di sana, ia bertemu dengan Elijah Muhammad, pemimpin Nation of Islam yang anggotanya dikenal sebagai Black Muslim.
Pengajaran Muhammad memberi efek kuat pada Malcolm. Ia menambahkan simbol X diakhir namanya sebagai simbol tercurinya identitas Afrikanya. Setelah enam tahun, Malcolm dibebaskan dari penjara dan menjadi anggota loyal Nation of Islam di Harlem, New York.
Ia kemudian jadi anggota yang terpandang dan terkenal. Malcolm dikagumi oleh komunitas Afrika Amerika di New Yok dan seluruh negara bagian. Pada awal 1960an, ia mulai mengembangkan lebih banyak filosofi dan ajaran.
Malcolm meninggalkan organisasi Muhammad pada tahun 1963-an dan melakukan ibadah haji di Makkah. Ia pulang ke AS sebagai El-Hajj Malik El-Shabazz pada 1964 dan mendirikan Persatuan Afro-Amerika. Gerakan baru ini langsung mendapat banyak pendukung dan pengikut.
Ia dengan filosofi moderatnya jadi sangat berpengaruh dalam gerakan hak sipil, khususnya di antara pemimpin Student Non-Violent Coordinating Committee. Pada hari ini tahun 1965, satu pekan setelah rumahnya dibom, Malcolm ditembak mati oleh anggota Nation of Islam.

sumber : history/plane-truth.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement