Senin 22 Feb 2016 16:48 WIB

Bolivia Tolak Evo Moralez Kembali Memimpin

Evo Morales
Foto: AP
Evo Morales

REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Warga Bolivia menolak upaya Presiden sayap kiri Evo Morales kembali memimpin untuk keempat kali, yang berpeluang memperpanjang masa kepresidenannya hingga 2025, Ahad (21/2).

Morales, presiden terlama di negara itu, kalah dalam penentuan pendapat rakyat dengan perolehan suara 52,3 persen berbanding 47,7 persen, kata jajak pendapat Ipsos, data resmi dikutip televisi swasta ATB. Itu kekalahan terburuk politik nasional Morales dan yang pertama.

Morales memimpin bangsa Andean itu selama satu dasawarsa. Dia mengatakan berharap memperoleh suara 70 persen.

Pada bulan lalu, ia menjadi presiden terlama sejak kemerdekaan Bolivia dari Spanyol pada 1825, prestasi langka di negara terkenal dengan kudeta militer dan pemerintahan goyah dan berumur pendek. Morales, yang berusia 56 tahun, adalah presiden pertama keturunan pribumi yang terpilih secara demokratis di Bolivia.

Kampanye itu secara resmi berakhir pada Kamis, tetapi terus berlanjut di laman media sosial, seperti Facebook dan Twitter, sepanjang akhir pekan. Morales membawa pertumbuhan ekonomi kuat di Bolivia, tetapi lawan menuduhnya memimpin korupsi dan investasi dalam proyek prasarana mencolok dengan mengorbankan kesehatan dan pendidikan.

Kebijakan Morales terbaru, dan mungkin yang paling merusak adalah skandal terkait dengan tuduhan menganakemaskan CAMC, perusahaan rekayasa Cina yang menang lelang untuk perluasan kereta api utama.

Salah satu manajer utama di kantor CAMC La Paz adalah Gabriela Zapata, yang berusia 28 tahun, mantan pacar Morales.

Morales tidak menikah dan merekrut kakaknya untuk melakukan fungsi sebagai ibu negara.

Namun, ia baru-baru ini mengaku memiliki anak dengan Zapata selama hubungan dua tahun yang dimulai pada 2005 ketika ia berusia 18 tahun. Morales mengatakan anak itu kemudian meninggal.

 

Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Nyamuk yang Bisa Lawan Virus Zika

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement