Rabu 24 Feb 2016 03:47 WIB

Sebelum Lengser, Obama Ingin Penjara Guantanamo Tutup Total

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Esthi Maharani
Guantanamo
Guantanamo

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali menegaskan sikapnya mengenai upaya menutup penjara Guantanamo. Keinginan tersebut merupakan salah satu janji kampanye Presiden Obama yang belum juga terwujud di periode kedua kepemimpinannya.

Halangannya masih pada sikap skeptis sebagian anggota Kongres. Untuk itu, seperti dilaporkan Financial Times, Selasa (23/2), Presiden Obama sudah mengajukan rencana sebagai upaya final untuk menutup penjara kontroversial tersebut.

“Selama bertahun-tahun, sangat jelas bahwa fasilitas tahanan di Teluk Guantanamo tak sesuai dengan kebijakan keamanan nasional kita. Penjara itu mengganggu hubungan persahabatan kita dengan sekutu AS, dan banyak negara. Padahal, kita butuh (kerja sama) itu untuk menangkal terorisme,” ujar Presiden Obama seperti dikutip Financial Times, Selasa (23/2).

Lima belas tahun lamanya penjara Guantanamo dibuka. Sebagian penghuninya merupakan orang-orang luar AS, semisal Afghanistan, yang dinilai sebagai ekstremis. Setidaknya, ada 91 tahanan Afghanistan yang harus hidup terkurung di sini. Sementara, ada 35 tahanan lainnya yang telah dikembalikan ke negara-negara asalnya. Penjara Guantanamo juga disebut-sebut sebagai arena penyiksaan psikologis dan fisik bagi para tahanan yang kebanyakan Muslim.

Sejak Obama menduduki kursi presiden pada 2008, ia berjanji untuk mengakhiri perang di Irak dan Afghanistan, serta kontroversi penjara Guantanamo. Namun, keinginan ini terbentur sikap dari Kongres yang menilai Guantanamo berguna untuk menangkal jaringan terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement