Rabu 24 Feb 2016 06:09 WIB

Obama Tunjuk Seorang Muslim Jadi Hakim Agung AS

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Esthi Maharani
Obama
Obama

JAKARTA -- Terkait dengan pemberitaan Republika.co.id yang berjudul 'Obama Tunjuk Seorang Muslim Jadi Hakim Agung AS' , dengan ini kami sampaikan bahwa setelah kami melakukan penelusuran, ternyata berita ini adalah hoax alias berita palsu. 

Untuk penjelasannya, silakan klik di bawah ini:

Obama Tunjuk Muslim jadi Hakim Agung Adalah Berita Palsu

 

Obama Tunjuk Seorang Muslim Jadi Hakim Agung AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akhirnya memilih pengganti mendiang Antonin Scalia (79 tahun), yang meninggal dunia pada pekan lalu, untuk mengisi jabatan hakim agung AS. Dengan menandatangani Keputusan Presiden 14651, Presiden Obama resmi mengangkat Rashad Hussain sebagai hakim agung.

Untuk diketahui, Rashad Hussain merupakan seorang Muslim yang telah menduduki pelbagai jabatan penting, antara lain sebagai utusan luar biasa AS untuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Di samping itu, Rashad juga pernah menjadi wakil AS dalam Badan Komunikasi Strategis Kontra-terorisme.

Meskipun keputusan mengangkat hakim agung sepenuhnya dilindungi konstitusi AS, langkah Presiden Obama itu dinilai akan menuai kritik. Khususnya, dari kandidat presiden asal Partai Republik, Donald Trump. Dilaporkan ABC News, Trump mengaku keberatan dengan keputusan Obama. Suara kritikan serupa datang dari kongres.

“Suara rakyat Amerika seharusnya dipertimbangkan dalam pemilihan hakim agung selanjutnya (pengganti Antonin Scalia). Memilih seorang Muslim untuk menggantikan Scalia adalah keputusan yang mengerikan,” kata senator Mitch McConnell, seperti dikutip ABCNews, Selasa (23/2).

Sementara itu, Presiden Obama mengungkapkan alasan penunjukan hakim agung yang baru. Menurut ayah dua putri ini, posisi hakim agung tidak boleh kosong, selepas AS kehilangan Antonin Scalia.

“Untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Scalia, kita tak bisa menunggu hingga presiden selanjutnya terpilih atau senat Partai Republik. Jadi, saya bertanggung jawab sepenuhnya untuk memutuskan apa yang memang sudah seharusnya,” kata Presiden Obama dalam jumpa pers, seperti dilaporkan ABCNews, Selasa (23/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement