REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Mantan Perdana Menteri Tony Abbott menepis spekulasi yang menuduh dirinya membocorkan dokumen terkait rencana Pertahanan Australia.
"Saya tidak membocorkan, saya tidak membuka informasi tentang sesuatu yang menyerang kawan sendiri. Jika saya punya satu pikiran untuk disampaikan, pasti saya sampaikan," ujar Tony Abbott saat ditanya mengenai kebocoran dokumen itu.
Bulan lalu Pemerintah Australia merilis Buku Putih Pertahanan negara itu. Namun, sejumlah informasi mendetail mengenai rencana strategis seperti pengadaan armada kapal selam tidak dibuka untuk umum.
Salah satu yang menjadi informasi penting yang bocor ke publik adalah rencana Pemerintahan PM Malcolm Turnbull bagi Australia untuk memiliki armada baru kapal selam pada 2030 mendatang. Rencana waktu pengadaan armada baru ini jauh lebih lama dibandingkan rencana Pemerintahan Tony Abbott sebelumnya yaitu tahun 2020.
Laporan media lokal menyebut Abbott yang kini tetap duduk di DPR setelah tergeser dari kursi perdana menteri oleh Turnbull, heran dan tidak percaya dengan rencana pengadaan armada kapal selam yang baru akan diwujudkan pada 2030.
PM Turnbull saat didesak oleh oposisi dalam sesi tanya jawab di parlemen menyatakan telah merujuk kasus kebocoran ini kepada Kepolisian Australia (AFP). Sumber ABC di kalangan pemerintahan menyatakan Abbott tampaknya mengingkari janjinya sendiri untuk tidak mengganggu pemerintahan PM Turnbull.