Rabu 09 Mar 2016 17:09 WIB

Filipina Sewa Pesawat Jepang untuk Pantau Laut Sengketa

Presiden Filipina, Benigno Aquino
Foto: AP
Presiden Filipina, Benigno Aquino

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina akan menyewa lima pesawat dari Jepang untuk membantu meronda wilayah sengketa Laut Cina Selatan. Langkah ini kata Presiden Beniqno Aquino diambil Filipina karena Beijing memperluas keberadaan militernya di wilayah tersebut.

Militer Filipina, yang menghadapi pemberontakan selama beberapa dasawarsa, mengubah perhatian ke pertahanan wilayah, menyiapkan 83 miliar peso hingga 2017 untuk membarui dan memodernkan angkatan udara dan laut mereka.

Saat berbicara di pangkalan angkatan udara di bagian selatan Manila, Rabu (9/3), Beniqno mengatakan melakukan lebih banyak hal untuk membangun angkatan udaranya daripada tiga pemerintahan sebelumnya, meningkatkan jumlah pesawat dan helikopter untuk mengerahkan pasukan dan perbekalan serta untuk menjaga perbatasan laut.

"Seluruh perlengkapan baru itu akan memperkuat kemampuan angkatan udara untuk melindungi wilayah kami," kata Beniqno seperti dilansir Reuters, Rabu (9/3).

Sekutunya, Amerika Serikat dan korea Selatan, menawarkan peningkatan kemampuan angkatan udara dan Beniqno mengumumkan bahwa akan datang dua pesawat C130, yang diperbarui, pada tahun ini. Pesawat itu berasal dari Amerika Serikat.

"Kami juga akan meminjam dari Jepang, lima unit pesawat latihan TC-90 untuk mendampingi angkatan laut kami dalam memantau wilayah kami, terutama di bagian barat Laut Cina Selatan," kata Beniqno mengacu kepada kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan.

Dia tidak mengatakan tentang kapan pesawat dari Jepang itu akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement