Selasa 22 Mar 2016 09:52 WIB

Australia Tangkap Remaja Perempuan Diduga Danai ISIS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Australia menolak permintaan AS agar negara yang terlibat dalam pasukan koalisi memperluas kontribusi militernya untuk meningkatkan perang melawan ISIS.
Foto: abc news
Australia menolak permintaan AS agar negara yang terlibat dalam pasukan koalisi memperluas kontribusi militernya untuk meningkatkan perang melawan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Polisi Australia menangkap dua orang termasuk seorang gadis 16 tahun. Mereka dicurigai mengumpulkan dana untuk mendukung operasi kelompok militan Negara Islam. Penangkapan anak sekolah dan pria berusia 20 tahun di pinggiran kota Sydney itu adalah bagian dari operasi anti-terorisme.

Operasi diujukan untk menggagalkan serangan oleh radikal domestik dan mengganggu alira dana ke para pejuang asing di luar negeri. "Kami akan menyatakan mereka terlibat dalam mendapat uang untuk dikirim ke lepas pantai guna membantu kegiatan Negara Islam," kata Deputi Polsisi negara bagian New South Wales Komisaris Catherine Bakar.

Lembaga anti pencucian uang Australia pada November mengatakan, laporan dugaan pembiayaan untuk kelompok-kelompok miitan telah meningkat tiga kali lipat dalam satu tahun terakhir. Lebih dari 26,4 juta poundsterling yang dapat digunakan untuk mendukung gerilyawan sedang diselidiki.

Pihak berwenang yakin puluhan warga negara Australia telah melakukan perjalanan ke Suriah telah siaa tinggi terhadap serangan radikal di negara itu yang tumbuh sejak 2014. Pihak berwenang mengatakan, mereka telah menggagalkan sejumlah serangan potensial.

Wakil Komisaris Polsi Federal Australia Michael Phelan mengatakan, penangkapan terbaru tidak terhubung ke setiap ancaman serangan terdekat di dalam negeri. "Dua orang ini diperkirakan terlibat dalam kegiatan penggalangan dana dan mencoba mentransfer dana tersebut ke sebuah organisasi teroris di luar negeri," katanya.

Pada September 2014, polisi menembak mati seorang remaja Melbourne setelah menikam dua petugas kontra-terorisme. Tiga bulan kemudian, dua sandera tewas ketika polisi menyerbu sebuah kafe di pusat Sydney untuk mengakhiri 17 jam pengepungan oleh pria bersenjata yang juga tewas.

Seorang anak berusia 15 tahun menembaki seorang akuntan di kantor polisi di pinggiran Sydney, Oktober lalu. Ia kemudian tewas dalam baku tembak dengan polisi di luar gedung.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement