Selasa 22 Mar 2016 16:12 WIB

Setelah di Bandara Brussels, Ledakan Terjadi di Stasiun Metro

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Personel paramedis sibuk di sekitar lokasi ledakan di Stasiun Metro, Brussels, Belgia, Selasa (22/3).
Foto: Reuters
Personel paramedis sibuk di sekitar lokasi ledakan di Stasiun Metro, Brussels, Belgia, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sejumlah orang terluka dalam ledakan di stasiun metro Maelbeeck, Brussels, Belgia, Selasa (22/3). Ledakan ini terjadi beberapa menit pascaledakan di bandara Zaventem di Brussels.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron menyatakan keterkejutan dan kekhawatirannya. "Saya sangat terkejut dan khawatir dengan kejadian yang terjadi di Brussels, Kami akan melakukan apa pun untuk membantu," katanya.

Presiden Georgia juga menyatakan keterkejutannya pada serangan teror di Brussels. "Saya sagat terkejut dengan serangan teroris di bandara Brussels. Atas nama rakyat Georgia, saya menyatakan solidaritas," katanya dalam akun @MargvelashviliG.

Menurut Reuters, seorang sumber rumah sakit mengatakan ada 10 orang tewas dan 30 orang lainnya terluka karena ledakan di bandara. Sementara, imbas ledakan Metro, seluruh sistem Metro di Brussels ditutup. Belum jelas apakah ada korban atau tidak.

Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengatakan pemerintah terus memantau situasi dari waktu ke waktu. Cuitannya di Twitter menyatakan korban ledakan adalah prioritas utama pemerintah. Semua pihak diminta siaga tertinggi dalam pengamanan.

Baca juga, Ada Ledakan di Bandara Brussels.

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah pelaku teror Paris, Salah Abdeslam ditangkap di Brussels. Pihak berwenang mengatakan Abdeslam dan kelompoknya telah mempersiapkan serangan mirip serangan di Paris untuk dilakukan di Brussels.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement