Selasa 22 Mar 2016 21:03 WIB

Rakyat Timor Leste Tuntut Australia tak Monopoli Laut Timor

Pencemaran laut timor karena meledaknya ladang minyak Montara
Foto: wordpress
Pencemaran laut timor karena meledaknya ladang minyak Montara

REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Ribuan rakyat Timor Leste terdiri dari perwakilan Veteran Perang, aktivis, mahasiswa dan elemen rakyat maubere hingga perwakilan aktivis Australia dan aktivis Indonesia, menggeruduk Kantor Kedutaan Besar Australia di Dili, Timor Leste, Selasa (22/3) pagi.

Dalam aksinya ribuan massa tersebut melakukan longmarch menuju kedutaan sambil membentangkan bendera Timor Leste.

Para pengunjuk rasa menuntut Pemerintah Australia agar mengatur garis perbatasan laut Timor Leste dan Australia secara adil. Mereka meminta garis perbatasan laut tidak diakui sepihak oleh Australia.

Mereka pun menuntut Australia melakukan perundingan dengan Pemerintah Timor Leste. Tak hanya itu, para pengunjukrasa juga meminta kepada pemerintah Australia untuk tidak melakukan pengambilan batas wilayah Timor Leste secara sepihak.

Dilaporkan the Sydney Morning Herald, Selasa, saat demo berlangsung terdengar yel-yel antipenjajahan dan antikolonialisme Australia. Massa memenuhi jalan Fatuhada sampai Comoro, aksi massa ini adalah yang ketiga kalinya meminta Australia untuk duduk berunding membicarakan garis batas laut.

Rencananya para pengunjukrasa akan melakukan aksinya pada Rabu (23/3) hingga tuntutannya dipenuhi pemerintah Australia.

"Sebagai negara besar dan kuat di wilayah tersebut, Australia tidak harus menggunakan kekuatannya untuk terus mencuri masa depan kami dari Laut Timor," kata Juvinal Dias, orator aksi dari Gerakan Melawan Pendudukan Laut Timor.

"Australia harus datang ke meja dengan itikad baik untuk bernegosiasi dengan Timor-Leste."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement