Jumat 25 Mar 2016 06:19 WIB

Dua Menteri Belgia Minta Mundur Terkait Pemboman

Petugas paramedis membantu seorang korban dalam ledakan bom di Stasiun Metro, Brussels, Belgia, Selasa (22/3).
Foto: AP
Petugas paramedis membantu seorang korban dalam ledakan bom di Stasiun Metro, Brussels, Belgia, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Dua menteri pemerintah Belgia menawarkan pengunduran diri mereka karena terjadinya sejumlah kesalahan saat melakukan pengejaran salah seorang pria yang diduga terlibat serangan bom hari Selasa (22/3) di bandara Brussels.

Namun keduanya, yakni Menteri Dalam Negeri, Jan Jambon, dan Menteri Kehakiman, Koen Geens, diminta untuk tetap menjabat. Menurut berita yang dilansir BBC News, Jumat (25/3), tawaran mereka disampaikan setelah Turki menuduh Belgia tidak memperhatikan peringatan terkait Ibrahim el-Bakraoui, yang dideportasi dari Turki tahun lalu.

Dia diidentifikasi sebagai salah satu pembom yang meledakkan diri di bandara Zaventem, yang menewaskan 11 orang lainnya. Polisi sekarang berpandangan kedua terduga pelaku serangan kemungkinan menjadi buron sejak serangan Brussels. Sekitar 60 orang yang menderota luka berat karena serangan tersebut masih dalam perawatan intensif.

Sementara terduga pelaku serangan Paris, Salah Abdeslam, menurut pengacaranya, mengubah pandangannya dengan menyatakan tidak akan menolak ekstradisi dari Belgia ke Prancis. 

Salah Abdeslam adalah salah seorang yang diduga pelaku utama serangkaian serangan Paris bulan November yang menewaskan 130 orang. Dia ditangkap dan terluka dalam penggerebekan polisi pada hari Jumat (18/3) di Brussels.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement