REPUBLIKA.CO.ID, LARNACA -- Kementerian Luar Negeri Siprus, Selasa (29/3), mengidentifikasi pelaku bernama Seif Eldin Mustafa. Mereka menyatakan, penyanderaan masih berlangsung meski sudah lebih dari tiga jam pesawat mendarat.
NBC News melaporkan, sebelumnya juru bicara pemerintah Mesir Hossam al-Queish mengidentifikasi pelaku sebagai Ibrahim Samaha. Namun hal itu dibantah Wakil Dekan di Universitas Alexandria Gamal al-Omrawi yang mengatakan, Samaha merupakan penumpang pesawat dan bukan pembajak.
Kementerian Luar Negeri Siprus mengatakan, pelaku bernama Seif Eldin Mustafa. Namun tak memberikan rinci lebih lanjut mengenai detail pelaku.
Menteri Penerbangan Sipil Mesir Sherif Fathy Ateyya mengatakan, belum jelas jika pembajak memiliki bahan peledak seperti yang diklaim. "Realitasnya adalah kita memiliki pembajak di pesawat. Kami tidak yakin apakah benar, tapi kita berurusan dengan itu sebagai ancaman nyata karena kami tidak bisa mengambil risiko," ujarnya.
Dia menolak untuk mengonfirmasi laporan sebelumnya dari juru bicara Pemerintah Mesir Hossam al-Queish yang diidentifikasi pembajak sebagai Ibrahim Samaha.
EgyptAir terakhir kali mengalami pembajakan pada 30 tahun yang lalu ketika penerbangan Athena ke Kairo dibajak oleh teroris dan dialihkan ke Malta. Namun negosiasi gagal, tentara Mesir menyerang pesawat tetapi para pembajak menyerang dengan granat tangan. Insiden menyebabkan 60 dari 90 penumpang tewas.
Baca juga, Pesawat Mesir Dibajak.