REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Para ilmuwan dan aktivis lingkungan memperingatkan, pemutihan karang massal di Great Barrier Reef yang dipicu El Nino baru-baru ini bisa mengancam statusnya sebagai salah satu warisan dunia.
Tahun lalu, Komite Warisan Dunia PBB memutuskan untuk tak memasukkan terumbu karang ini pada daftar "bahaya" yang diterbitkan, yang bisa saja berpotensi bencana bagi industri pariwisata setempat.
Tapi rekaman video yang dirilis pekan ini mengungkap terumbu karang cerah hasil pemutihan di sepanjang pantai utara Queensland. Situs badan PBB yang menangani pendidikan, sains dan budaya (UNESCO) menyatakan jika kemajuan tak dicapai, keputusan mereka akan ditinjau pada sebuah sesi di 2017.
Janice Lough, seorang ilmuwan di Institut Ilmu Maritim Australia dan anggota Unit Kerja Pemutihan Karang Nasional, mengatakan, situasi terkini di bagian utara Great Barrier Reef tampak ‘sangat buruk’.
"Suhu air benar-benar jauh di atas normal selama beberapa minggu ini dan, seperti yang kami saksikan sendiri, sebagian besar terumbu karang telah terdampak. Saya pikir mereka hanya menemukan bukti empat terumbu tanpa pemutihan karang di ujung utara,” katanya.
Ketika panitia memutuskan untuk tak mencantumkan karang ini dalam daftar "bahaya", Australia dianjurkan untuk meningkatkan kondisi karang dan kualitas air.
Pemerintah Australia, sebelumnya, telah menunjukkan ke UNESCO bagian utara Great Barrier Reef dalam kondisi bersih.