Senin 04 Apr 2016 07:23 WIB

Empat dari Lima Guru di Inggris Ogah Kembali ke Sekolah

Red: Nur Aini
Guru mengajar/ilustrasi
Foto: ap
Guru mengajar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Survei terbaru di Inggris menunjukkan empat dari lima guru di Inggris ingin meninggalkan profesi mereka. Jajak pendapat yang melibatkan 900 guru dari Asosiasi Guru dan Dosen itu mengungkap 83 persen dari mereka mempertimbangkan untuk berhenti bekerja sementara satu dari empat orang atau 24 persen mengatakan akan keluar dari pekerjaannya dalam dua tahun.

Serikat di Liverpool memperingatkan krisis yang dalam di rekruitmen disebabkan kekhawatiran mengenai beban kerja para guru. "Saya tidak bisa mengatur beban kerja yang tanpa henti...pernikahan saya hancur dan saya sekarang bercerai. Mantan suami  mengatakan saya menganggap sekolah selalu lebih penting dibanding dia dan keluarga" ujar seorang guru dari Oxforshire dilansir the Independent.

Seorang guru dari sebuah akademi di Tyne menambahkan dia menilai tidak memiliki kehidupan lain di luar sekolah. "Secara fisik dan mental saya kelelahan ketika pulang kerja," ujarnya.

Selain beban kerja, guru tidak dipilih sebagai pekerjaan karena dua pertiga dari mereka menilai profesi itu tak lagi mendapat penghormatan, 62 persen mengkaitkan dengan perilaku siswa, dan 48 persen terkait upah. Selain itu, hampir sepertiga responden mengatakan kekurangan guru juga disebabkan guru dipekerjakan tidak sesuai dengan ilmu yang mereka miliki. "Managemen percaya bahwa setiap orang dapat mengajar subyek apapun tanpa melihat jurusan mereka," ujar seorang guru SMP di London.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement