Senin 04 Apr 2016 09:43 WIB

Anak-Anak Korban Gempa Nepal Dijual ke Inggris Jadi Budak

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Gempa di Nepal
Foto: Dailymail
Gempa di Nepal

REPUBLIKA.CO.ID, PUNJAB -- Sebuah penyelidikan terbaru membeberkan fakta bahwa anak-anak korban gempa Nepal dijual ke keluarga kaya Inggris sebagai budak, Ahad (3/4). Menurut penyelidikan mereka berusia sekitar 10 tahun dan dihargai hanya 5,250 poundsterling.

Mereka dijual di pasar gelap oleh geng yang beroperasi di Punjab, India. Penyelidikan yang dilakukan oleh The Sun ini menyebut, para geng memangsa anak-anak Nepal yang terpisah dari keluarganya.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May telah mendesak polisi untuk menyelidiki klaim tersebut. May mengatakan penjualan anak ini adalah kriminal yang tidak bisa diterima.

Menurutnya, surat kabar The Sun seharusnya berbagi hasil penyelidikannya dengan pemerintah sehingga bisa ditangani. "Tidak ada anak-anak, dimana pun di dunia ini, yang boleh diambil dari keluarganya dan dipaksa jadi budak," kata dia, dikutip Guardian.

Hasil penyelidikan The Sun terbit Senin di halaman muka. Gambarnya menunjukan anak-anak yang putus asa dan dijual ke keluarga-keluarga kaya di Inggris. Mereka bahkan kabarnya dijadikan budak domestik tanpa dibayar.

Laporan tersebut menyebut salah satu penjual sebagai narasumber, yaitu Makkhan Singh. "Kami memasok mereka ke Inggris, sebagian besar yang dibawa ke Inggris adalah orang Nepal, " kata dia. Menurut Singh, orang Nepal sangat rajin dan pintar memasak sehingga mereka juga adalah yang paling dicari.

Baca juga: Yunani akan Mulai Pulangkan Migran

sumber : Guardian/Telegraph
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement