Selasa 05 Apr 2016 05:40 WIB

Dokumen Pribadi 50 Juta Warga Turki Diretas

Rep: C23/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peretasan. Ilustrasi
Foto: PC World
Peretasan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komplotan peretas telah memublikasikan database yang diduga berisi informasi pribadi sekitar 50 juta warga Turki. Peristiwa ini diklaim sebagai salah satu kebocoran dokumen publik terbesar.

Menurut TIME, Selasa (5/4), kantor berita Associated Press telah memverifikasi secara acak dokumen pribadi milik warga Turki tersebut. Dari 10 sampel yang dipilih, delapan nomor kependudukan di antaranya terbukti keasliannya.

Database yang diunggah pada sebuah situs tersebut berisi sekitar 49,6 juta nomor induk kependudukan warga Turki. Dengan detail informasi yang cukup terperinci.

Kebocoran dokumen publik ini tentu menempatkan warga Turki dalam risiko. Terutama jika identitas mereka diselewengkan oleh orang-orang tak bertangung jawab untuk melakukan tindak penipuan.

Insiden kebocoran dokumen baru-baru ini menjadi sorotan serius.  Sebelumnya, tepatnya pada April 2015, Kantor Manajemen Personalia Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa peretas berhasil membobol sistem mereka dan memperoleh akses informasi terhadap data miliki 22 juta karyawan federal AS, pensiunan, kontraktor, dan lain-lain.

Para pejabat AS yakin operasi spionase Cina menyusup dalam aksi peretasan tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement