REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama akan berkunjung ke Arab Saudi pekan depan. Ia berada dalam tekanan untuk membahas soal laporan tragedi 9/11 yang menyebut keterlibatan Saudi di dalamnya.
Laporan final 28 halaman masih rahasia dan hanya sekelompok kecil orang diizinkan melihatnya. Laporan disimpan di Capitol Hill, Washington DC. Anggota Kongres bisa melihatnya dengan masuk ke ruangan tempat laporan berada.
Mereka tidak boleh membawa apa pun ke dalamnya, tak boleh ditemani siapa pun juga. Laporan yang dikenal sebagai 28 halaman itu adalah bagian akhir dari laporan penyelidikan tragedi WTC 11 November oleh Komite Terpilih Senat AS untuk Inteligen.
Di dalamnya tertulis Saudi mendukung pembajakan 9/11. Laporan dengan total 838 halaman itu disunting 2003. Sekarang, lebih dari satu dekade kemudian, hasil penyelidikan serangan teroris terburuk di tanah AS itu masih kontrovesi.
Kunjungan Obama ke Saudi pekan depan termasuk pertemuannya dengan Raja Salman. Obama ditekan untuk membahas laporan tersebut. Pasalnya ini meningkatkan ketegangan dalam hubungan AS-Saudi.
Baca juga, Obama akan Bertemu Pimpinan Negara Teluk, Ada Apa?