REPUBLIKA.CO.ID, Tanggal 21 April 1945, tentara Uni Soviet mulai memasuki Kota Berlin, Jerman dengan tujuan untuk menguasainya. Pasukan Merah Uni Soviet menyerang ibu kota Jerman tersebut dari tiga arah, utara, timur, dan tenggara.
Pasukan Soviet di bawah komando Marsekal Georgi Zhukov merengsek masuk ke Berlin dari utara dan timur. Sementara Marsekal Ivan Konev dan pasukannya dari selatan. Mereka berdua ingin memperoleh kehormatan untuk menguasai Berlin, yang merupakan jantung gerakan Nazi.
Kepungan Uni Soviet juga didukung dengan kekuatan angkatan udara. Tak hanya Uni Soviet, pasukan Sekutu pimpinan Amerika Serikat (AS) masuk ke Berlin dari barat. Menteri Propaganda Nazi, Josef Goebbels mengatakan Berlin harus dipertahankan hingga akhir.
Untuk itu, dia menyatakan bila ada siapapun, baik yang mengibarkan bendera putih maupun melakukan sabotase kepada Nazi, akan dianggap sebagai penjahat.
Laporan mengatakan pasukan Marsekal Konev di selatan Berlin telah mengambil lebih dari 10 ribu tahanan dalam empat hari terakhir. Mereka juga mengklaim telah menguasai 96 pesawat dan lebih dari 150 tank dan senjata. Tetapi saat Uni Soviet berupaya untuk menguasai Berlin, banyak tentaranya yang tewas.