Selasa 03 May 2016 08:44 WIB

Pembunuhan Penghina Nabi Muhammad Telah Diajukan ke Persidangan

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Aksi menentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Foto: Onislam.net
Aksi menentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Dua kasus pidana kriminal diproses dan diajukan ke persidangan di Bangladesh atas tiga orang yang ditangkap karena dituduh membunuh seorang penjahit Hindu.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (3/5), pembunuhan Nikhil Joarder oleh orang-orang yang diduga anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Sabtu (30/4) merupakan insiden terbaru dari serangkaian pembunuhan dalam tiga tahun terakhir.

Lebih 20 orang, termasuk blogger, akademisi, warga asing, dan agama minoritas telah tewas dibunuh. ISIS mengklaim melakukan serangan karena menuduh pria tersebut mengejek Nabi Muhammad. Tetapi pemerintah Bangladesh menyangkal kelompok militan Islam tersebut aktif di negaranya.

Sebelumnya, Joarder dipenjara selama dua pekan pada 2012 atas dugaan mengejek Nabi tetapi protes kemudian dicabut. Kantor berita BDNews24 melaporkan dua tuntutan sudah dimulai terkait pembunuhannya.

Pertama oleh keluarga korban. Dan yang kedua oleh polisi setempat terkait temuan bom kecil yang diduga didapat dalam sebuah tas yang ditinggalkan para penyerang di tempat kejadian.

Joarder dibunuh sampai mati sambil duduk di luar tokonya oleh penyerang yang melarikan diri menggunakan sepeda motor. Pembunuhan itu terjadi hanya sepekan setelah aktivis hak-hak gay populer Xulhaz Mannan dan temannya dibunuh secara brutal di ibu kota, Dhaka.

Sebuah kelompok militan Bangladesh berafiliasi dengan Alqaidah, Ansar al-Islam, mengaku di balik pembunuhan tersebut. Dalam pidato untuk menandai Hari Buruh 1 Mei 2016, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan itu anggota atau pendukung partainya kebanyakan sedang ditargetkan oleh pembunuh.

Tahun lalu, empat blogger sekuler populer dibunuh dengan parang. Empat blogger tersebut semuanya muncul dalam daftar 84 blogger ateis yang disusun oleh kelompok-kelompok Islam pada 2013 dan beredar luas.

Namun, siapa sebenarnya pelaku di balik serangan tetap belum jelas. Ada banyak sekali kelompok-kelompok ekstremis di Bangladesh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement