REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Tinju melayang di parlemen Sri Lanka hingga menyebabkan beberapa anggota parlemen pendukung mantan presiden Mahinda Rajapaksa cedera. Mereka menentang upaya menggantikan pengawal militernya dengan polisi, Selasa (3/5).
Pembantu Rajapaksa, yang memimpin negara tersebut menang perang 26 tahun melawan pemberontak Macan Pembebasan Tamil Eelam pada 2009, mengatakan nyawa mantan presiden itu terancam setelah 50 pengawalnya, tentara terlatih ditarik pada Senin.
Bentrokan itu pecah setelah Menteri Pembangunan Wilayah Sarath Fonseka, mantan panglima militer pemimpin dalam perang itu, mengesahkan perubahan pengamanan Rajapaksa tersebut.
"Saya mengecam keras kejadian itu. Beberapa anggota parlemen cedera dan satu dirawat di rumah sakit," kata ketua parlemen Karu Jayasuriya saat menunda sidang hari itu.
Rajapaksa tersingkir pada Januari 2015 dan kalah dalam pemilihan perdana menteri pada Agustus. Banyak pendukungnya berasal dari partai kiri-tengah Sri Lanka, Partai Kebebasan, yang dipimpin Presiden Maithripala Sirisena.
Kelompok tersebut menolak permintaan Sirisena untuk mendukung beberapa reformasi konstitusi dan ekonomi.
Baca: Buku Harian Berusia 200 Tahun Ditemukan di Toko Buku Bekas