REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua bulan terakhir, tim angkat besi Indonesia mendapat suplai daging sapi dari perusahaan daging asal Australia, Elders. Kerja sama ini dinilai penting bagi peningkatan nutrisi para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Rio 2016.
Bagi atlet angkat besi, daging sapi adalah salah satu asupan makanan yang penting. Kandungan zat besi dan protein yang terkandung di dalam daging ini memproduksi energi yang dibutuhkan untuk latihan rutin atau pada saat berkompetisi.
“Nutrisi itu sangat penting bagi keberhasilan atlet. Mereka diperas pelatih selama 2-3 jam setiap sore, itu berapa kalori yang dikeluarkan, mungkin 4.000-5.000 kalori. Mereka keluarkan keringat sampai segitu berarti asupan makanan juga harus sampai segitu,” ujar Lukman Niode, Wakil Presiden Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (PRIMA) kepada Australia Plus.
Ia menjelaskan, keseimbangan nutrisi menjadi elemen penting karena para atlet menjalani latihan rutin setiap hari.
Ditemui di Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada Selasa (3/5), Lukman mengaku, kerja sama suplai daging sapi antara Kedutaan Besar Australia-perusahaan daging sapi Elders-dan PABBSI (Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia) sangat membantu performa para atlet, apalagi menjelang Olimpiade Rio 2016 yang berlangsung Agustus.
“Enggak mudah untuk menjadi atlet. Karena selain faktor kekuatan, pengetahuan olahraga, dan biomekanik, ada faktor nutrisi sebesar 20-25 persen yang harus mereka penuhi. Mudah-mudahan ke depannya, kerja sama ini juga berlaku untuk cabang olahraga lain, bulu tangkis dan panahan misalnya,” katanya.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan kerja sama ini penting bagi kedua negara karena membawa dua aspek esensial dari masing-masing pihak.
“Daging sapi dari Australia dan angkat besi dari Indonesia. Tapi kalau anda berpikir lebih jauh, baik warga Australia dan Indonesia sama-sama suka olahraga dan daging sapi. Jadi, kami senang bisa menjadi bagian upaya mereka mencapai sukses,” ujarnya.
Setiap pekan, Elders menyuplai 40 steak daging sapi atau setara dengan 10 kilogram bagi para atlet angkat besi.
“Kami mulai kerja sama ini dua bulan lalu dan 40 steak daging tiap pekan kami kirim ke hotel mereka. Sebenarnya mereka bisa minta apa saja tapi mereka secara khusus meminta steak, mungkin karena di pasaran harganya terlalu mahal,” ujar Manajer Operasional Elders Indonesia Jason Hatchett.
Bagi para atlet, nutrisi memang merupakan elemen penting dalam rutinitas mereka sehari-hari. Atlet angkat besi putri Indonesia Sri Wahyuni menuturkan setiap kelas sudah ada patokan menu tersendiri.
“Untuk kelas saya, 48 kg, dibutuhkan 600-1.000 kalori. Ada sayur brokoli, kentang, daging, ikan, ayam,” ungkapnya.
Pasokan daging sapi Australia pun diakuinya membantu capaian stamina yang ia butuhkan. “Yang ini lebih besar enggak seperti daging biasa. Kami juga sudah pernah lihat tempat produksinya langsung di Bogor,” ujar atlet asal Bandung ini ketika ditemui di acara jumpa pers kerja sama tersebut di Kedutaan Besar Australia.