REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang pejabat keamanan Arab Saudi mengumumkan, pada Ahad (1/5), negaranya telah dilanda 30 serangan teroris selama 2015. Mereka menyalahkan hal ini pada konflik yang melanda Suriah.
Dilansir Middle East Monito, Selasa (3/5), Kolonel Bassam Atiyeh dari departemen interogasi Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan anggota dan pemimpin organisasi di Suriah pura-pura tak mengetahui adanya anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah di Saudi. Menurut Atiyeh tak mungkin menghentikan ekspor teroris selama masih ada konflik di Suriah.
Menurut Atiyeh ada 30 serangan dalam satu tahun di Saudi. Hal itu berarti menurutnya, ada sekali serangan setiap 12 hari di Saudi.
"Itu berarti kerajaan merupakan negara paling terpengaruh oleh teroris di seluruh dunia," ujarnya.