REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sebuah berlian yang langka berwarna pink berbentuk buah pir, terjual seharga 31,46 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 142 miliar dalam pelelangan pada Selasa (17/5).
Balai lelang Sotheby's mengatakan berlian pink unik yang memiliki kadar 15,38 karat dan dipasangkan di sebuah cincin, terjual kepada seorang kolektor swasta Asia yang mengikuti lelang melalui telepon. Berlian itu merupakan benda utama di pelelangan semitahunan Jenewa itu, dengan harga yang pada awalnya diperkirakan menembus 28 hingga 38 juta dolar Amerika.
"Pink unik mencatat sebuah rekor dunia baru atas sebuah berlian berwarna pink, berlian itu mendapatkan harga terbesar yang pernah dibayarkan untuk sebuah berlian pink," ujar Kepala Divisi Perhiasan Internasional Sotheby's David Bennett kepada para wartawan.
Berlian yang diberi nama "Sweet Josephine" dengan kadar 16,08 karat, memecahkan rekor sebelumnya dengan harga 28,5 juta dolar Amerika di balai lelang Christie's pada November, dan masih mempertahankan harga per karat dalam kategorinya.
Secara keseluruhan, hasil penjualan bersih Sotheby's sebesar 175,2 juta dolar Amerika mencatat sebuah rekor baru dari pelelangan perhiasan apa pun. Mereka mencatat hasil penjualan sebesar 160 juta dolar Amerika pada tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, 83,2 persen dari 488 benda yang ditawarkan mendapatkan pemilik barunya, namun "Batu Rubi Kaisar" berada di antara yang tidak mendapatkannya, dengan hanya memperoleh 3,6 juta franc.
"Terdapat beberapa batu mulia lainnya yang harga jualnya mengecewakan namun secara keseluruhan penjualannya dikatakan sukses," Bennett mengatakan.
Sebuah koleksi 29 berlian Inggris oleh peminat perhiasan asal Prancis, Cartier terjual seharga 3,4 juta dolar Amerika, dua kali lipat dari harga perkiraan terendahnya. Sebuah rekor dunia baru untuk sebuah perhiasan dicatat oleh peminat perhiasan dari Paris, Alexandre Reza, sebuah bros bertahtakan berlian biru dengan berlian lainnya yang laku seharga 13,4 juta dolar Amerika.
Baca: Lansia Lawan Buaya dengan Kunci Pas demi Selamatkan Teman
Ikuti Whatsapp Channel Republika